Bidadari-ku,
Meskipun kita belum lagi dipertemukan,
tapi aku tetap bersemangat mengenalimu.
Sampai bilapun, mungkin selamanya,
Aku akan terus mengenangmu.
Kerana aku yakin, hatiku juga berkata,
Pertemuan kita pertemuan yang diatur oleh Yang Maha Kuasa.
September 22, 2015
September 21, 2015
Surat Pertama
Ada masa-masa, rasa seperti diperdaya.
Di sudut hati, ragu dengan kehadiranmu.
Kau seperti gombal asmara.
Tapi seiringan dengan masa,
Perlahan-lahan perasaan jadi senang,
Keraguan pun jadi kepercayaan.
Lalu kini,
Ingin aku katakan pada dunia,
Kaulah yang membahagiakan, indahnya.
Rasa derita bila kau tak ada.
Yang jelas,
Kita bukan sempurna, tapi kita seadanya.
Belajar mengenal hati cinta.
Kalau kau setia, aku juga tak ke mana-mana.
Aku tahu, aku sedar, dugaan pasti datang.
Jujur, aku takut. Tapi, aku siap.
Di sudut hati, ragu dengan kehadiranmu.
Kau seperti gombal asmara.
Tapi seiringan dengan masa,
Perlahan-lahan perasaan jadi senang,
Keraguan pun jadi kepercayaan.
Lalu kini,
Ingin aku katakan pada dunia,
Kaulah yang membahagiakan, indahnya.
Rasa derita bila kau tak ada.
Yang jelas,
Kita bukan sempurna, tapi kita seadanya.
Belajar mengenal hati cinta.
Kalau kau setia, aku juga tak ke mana-mana.
Aku tahu, aku sedar, dugaan pasti datang.
Jujur, aku takut. Tapi, aku siap.
Label:
Gadis Misteri,
Gombal,
Karya,
Sajak,
Surat Cinta,
Warkah
Langgan:
Catatan (Atom)